Tempoyak
merupakan makanan yang berasal dari olahan buah durian yang telah
difermentasikan. Dari proses fermentasi ini nantinya akan menghasilkan rasa
yang asam dan aromanya menjadi lebih menyengat. Tempoyak ini merupakan makanan
musiman karena memang buah durian tidak bisa berbuah kapan saja seperti buah
pepaya namun ada musim tersendiri biasanya sekitar bulan Februari hingga bulan
Maret.
Sumber foto : http://pendongengkata.blogspot.com/
Bagi
masyarakat Jambi buah durian tidak hanya bisa disantap langsung maupun dibuat
minuman yang segar seperti kebanyakan masyarakat Jawa, namun buah durian bisa
diolah menjadi masakan yang lezat. Di beberapa restaurant dan warung-warung
makan di Jambi biasanya menghidangkan gulai tempoyak sebagai menu utama.
Tempoyak akan sangat lezat jika diolah dengan ikan sungai. Bumbu yang digunakan
untuk mengolah gulai tempoyak ikan sungai adalah cabai dan kunyit yang telah
dihaluskan. Bumbu yang telah dihaluskan kemudian dicampur air dan dipanaskan
hingga mendidih. Terakhir barulah ikan sungai dimasukkan.
Olahan
tempoyak dapat memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Hal itu tergantung dari
pengasaman durian yang dilakukan. Jika ingin menghasilkan tempoyak yang lezat
maka harus menggunakan durian asli yang masih segar. Biasanya durian asli yang
masih segar dapat diperoleh di daerah Kabupaten Selat. Kabupaten Selat
merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang terkenal sebagai
penghasil durian manis.
Cara
membuat tempoyak tidaklah sulit. Langkah awal yaitu siapkan daging durian yang
telah masak, kemudian daging durian dipisahkan dengan bijinya. Setelah daging
durian dipisahkan dari bijinya tambahkan sedikit garam dan yang terakhir
tambahkan cabe rawit untuk mempercepat proses fermentasi. Sebaiknya proses
fermentasi tidak dilakukan terlalu lama karena akan mempengaruhi rasa dari
tempoyak.
Setelah
adonan tempoyak siap letakkan dalam tempat yang tertutup rapat dan simpan dalam
suhu ruangan. Anda juga dapat menyimpannya dalam kulkas (jangan letakkan di
freezer) namun proses fermentasi akan berjalan lebih lambat. Tempoyak yang
telah berumur tiga sampai lima hari sangat cocok untuk diolah menjadi sambal
tempoyak karena daging durian sudah asam namun masih ada rasa manis. Sambal
tempoyak ini sangat cocok dinikmati dengan ikan patin, ikan teri, ikan mas,
ikan mujair, dll.
Menurut
sejarah yang diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan
sehari-hari penduduk Terengganu. Makanan tempoyak tidak hanya populer di Jambi
melainkan ada juga di kota Palembang, Lampung, Pulau Kalimantan, bahkan ada
juga di Malaysia. Bisa dibilang tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa
Melayu.
Jika
anda berkunjung ke kota Jambi cobalah makanan tempoyak ini. Anda bisa datang ke
Tempoyak Toman Warung Bu Salma di Jalan Singedekane Telanaipura kota Jambi.
Warung makan Bu Salma ini merupakan salah satu tempat makan siang favorit bagi pejabat
swasta maupun pegawai negeri sipil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar