Selasa, 31 Maret 2015

BREKECEK KULINER KHAS, ASLI DARI CILACAP

Brekecek? Sudah pernahkah anda mendengar kata ini? Brekecek ternyata merupakan nama kuliner khas dari Cilacap. Namanya masih terdengar asing dan unik yaa. Brekecek memang baru-baru ini digencarkan sebagai makanan khas dari Cilacap. Hal ini tertuang dalam surat keputusan Bupati Cilacap No. 556/501/18/2014 pada tanggal 6 November 2014. Bupati Cilacap, bapak Tatto Suwarto Pamuji sendiri langsung meresmikan pembukaan rumah makan yang menu utamanya adalah Brekecek. Rumah makan ini berada di jalan Slamet No. 5 Cilacap.

Sumber foto : http://travel.kompas.com/
Tema dari masakan Brekecek ini adalah untuk melestarikan kuliner khas kota Cilacap. Sebelumnya brekecek ini sudah dikenal warga Cilacap sebagai makanan sehari-hari. Dengan diresmikannya brekecek sebagai makanan khas Cilacap diharapkan kelak bisa menjadi ikon pariwisata kuliner di Cilacap. Cilacap yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia ini memang sudah lebih dulu dikenal dengan pariwisata alamnya seperti pantai Teluk Penyu, gunung Srandil, dan pantai Widara Payung.

Berbatasan langsung dengan laut, maka Cilacap juga terkenal dengan olahan seafoodnya. Kuliner brekecek ini sendiri identik dengan olahan kepala ikan Jahan atau dalam bahasa Banyumasan biasa disebut dengan “Pathak Jahan”. Seperti yang kita tahu dengan mengkonsumsi ikan sangat banyak mafaat untuk tubuh kita. Ikan mengandung asam lemak Omega 3, yaitu EPA dan DHA yang berfungsi untuk mencegah aterosklerosis dan melindungi jantung. EPA dan DHA ini juga dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah dan juga menurunkan kadar kolesterol dalam hati dan jantung. Ikan juga mengandung zat untuk meningkatkan kecerdasan otak. Selain itu dengan mengkonsumsi bagian kepala ikan juga terdapat manfaat yang baik yaitu untuk mengontrol aliran darah karena kandungan polyscharida yang tinggi.

Pada umumnya telah dikenal dua jenis olahan brekecek yaitu brekecek dengan bahan baku Basur atau itik serati dan brekecek pathak jahan dengan bahan dasarnya kepala ikan jahan.  Seni dari menikmati olahan brekecek ini sendiri yaitu dengan menyeruput pathak atau kepala ikan. Seiring dengan berkembangnya kuliner nusantara, masyarakat Cilacap kini lebih kreatif dalam mengolah brekecek. Saat ini brekecek tidak hanya berbahan dasar ikan laut tetapi ada juga yang menggunakan bahan dasar dari daging ayam, bebek, udang, maupun cumi-cumi.


Lalu mengapa kuliner ini dinamakan brekecek? Nama brekecek ternyata berasal dari kata brek yang mempunyai arti dijatuhkan atau diletakkan dan kecek yang artinya dikecek-kecek atau dicampur-campur bumbunya. Olahan brekecek ini memang kaya dengan bumbu rempah-rempahnya.  Bumbu yang dibutuhkan untuk membuat brekecek ini antara lain cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, garam, ketumbar, kemiri, jahe, serai, daun salam, lengkuas, daun jeruk dan gula merah. Tertarik untuk mencicipi brekecek? Silakan berwisata kuliner ke Cilacap J

Senin, 30 Maret 2015

PEDESAN ENTOG ALA INDRAMAYU

Pedesan entog, hmm dari namanya saja sudah bisa ditebak kuliner ini memiliki cita rasa yang pedas karena pedesan entog ini diolah dengan menggunakan cabe dan merica yang cukup banyak. Kuliner ini sekilas hampir sama dengan olahan rica-rica dari Magelang. Pedesan entog kuahnya tidak memakai santan namun ketika dimakan akan terasa sangat kental.

Sumber foto : http://www.bango.co.id/
Selain menggunakan daging entog makanan ini bisa juga diolah dengan daging bebek atau ayam. Sebelum di masak sebaiknya daging diungkep terlebih dahulu supaya empuk. Selain itu gunakan daging entog, bebek atau ayam yang masih muda. Daging entog yang biasanya berbau amis dengan tekstur lebih kenyal dibandingkan daging bebek atau ayam jika diolah dengan baik maka akan bebas dari bau amis dan teksturnya menjadi empuk dengan bumbu yang meresap sampai ke serat daging. Pedesan entog akan sangat nikmat disajikan dengan sepiring nasi putih hangat.

Pedesan entog awal mulanya muncul di Indramayu sekitar tahun 2000an dan warung pertama yang menyediakan masakan ini terdapat di desa Nunuk kecamatan Lelea. Di jalur pantura Indramayu saat ini mulai banyak rumah makan yang menjajakan pedesan entog. Ada satu warung pedesan entog yang cukup terkenal yaitu Pedesan Entog bang Combat. Warung sederhana milik bang Dadang Combat ini berada di kawasan Sport Center Indramayu. Kelebihan dari pedesan entog bang Combat ini daging entog terasa lembut dan empuk. Bau apek dan amis dari daging entog pun tidak terasa berganti menjadi rasa gurih dengan bumbu rempah yang meresap dengan sempurna. Menurut bang Dadang ada teknik tersendiri untuk mengolah entog supaya tidak berbau amis dan apek.

Bang Dadang juga menjelaskan manfaat dari mengkonsumsi pedesan entog selain bisa menghangatkan tubuh, bisa juga untuk meningkatkan vitalitas pria. Pedesan entog harus diolah dengan cara yang benar agar manfaat mengkonsumsi entog dapat terasa. Teknik pengolahan entog merupakan kunci yang harus diperhatikan. Menurut bang Dadang ada bagian tubuh entog yang harus dibuang agar tidak menghasilkan bau apek dan amis. Entah fakta atau hanya mitos bahwa pedesan entog dapat meningkatkan vitalitas pria masih harus dilakukan pengujian secara ilmiah terlebih dahulu yaa J


Untuk mengolah pedesan entog ini hampir menggunakan semua bumbu dapur. Olahan pedesan entog memang kaya akan rempah-rempah sehingga dengan mengkonsumsinya bisa menghangatkan badan. Bumbu yang diperlukan untuk membuat pedesan entog antara lain cabe rawit, cabe merah besar, bawang merah dan bawang putih, jahe yang telah dikupas kulitnya, ketumbar dan kemiri yang telah disangrai, kayu manis, kunyit yang telah dibakar, daun salam, daun jeruk purut, lengkuas, batang serai, garam, gula jawa, air asam jawa, kaldu bubuk, dan kecap manis. Selamat mencicipi pedesan entog J

Minggu, 29 Maret 2015

NASI GROMBYANG KHAS PEMALANG

Nasi grombyang kuliner asli Pemalang ini mungkin masih terdengar asing karena belum banyak dikenal oleh masyarakat. Tapi bagi para pemudik yang sering melalui jalur pantura dan melewati kota Pemalang mungkin sudah pernah mencicipi kuliner ini. Pemalang yang memang berada di jalur Pantura ini bisa menjadi tujuan anda untuk berwisata kuliner sambil anda melakukan perjalanan mudik. Jika anda berkunjung ke Pemalang maka wajib mencicipi kuliner asli Pemalang ini.
Sumber foto : http://punggowo.com/
Nasi grombyang ini merupakan kuliner sejenis dengan soto atau rawon yang khas di Jawa Timur. Sekilas nasi grombyang mirip dengan nasi rawon karena kuahnya yang pekat. Namun dijamin rasanya sangat berbeda dengan rawon dan akan membuat anda ketagihan untuk menikmati nasi grombyang ini lagi. Pada nasi grombyang bumbu rempahnya lebih terasa dan ada aroma khas dari kelapa sangrai.

Lalu dari mana asal nama grombyang? Terdengar unik memang. Konon nama grombyang berasal dari cara penyajiannya karena antara  isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga isinya terlihat bergoyang-goyang (bahasa jawa menjadi grombyang) atau isinya terlihat mengambang.

Isi dari nasi grombyang ini sendiri biasanya terdiri atas nasi, irisan daging kerbau yang kemudian disiram dengan kuah dan ditaburi potongan daun bawang, disajikan dalam mangkuk kecil yang juga dilengkapi dengan sate kerbau. Untuk sate kerbaunya sendiri dijamin rasanya berbeda dengan sate-sate daging pada umumnya. Sate kerbau ini dagingnya sangat empuk karena diiris tipis-tipis. Cara penyajiannya pun berbeda dengan sate kebanyakan. Sate kerbau ini dibalut dengan bumbu kelapa parut sangrai yang pekat sehingga menghasilkan cita rasa yang khas.

Sumber foto : http://wisata.kompasiana.com/
Menurut penuturan orang asli Pemalang, makanan khas ini sudah ada sejak tahun enam puluhan. Saat ini ada satu penjual nasi grombyang yang sangat terkenal yaitu nasi grombyang H. Warso di jalan R.E. Martadinata yang berada di dekat alun-alun. Warung nasi grombyang H. Warso ini buka dari pukul delapan pagi hingga sembilan malam. Nasi grombyang enak disantap dalam cuaca apapun, baik panas maupun dingin.

Bahan untuk membuat nasi grombyang ini sungguh kaya akan rempah-rempah. Bahan yang dibutuhkan antara lain iga sapi, daging sandung lamur, batang serai, daun salam, garam, gula merah, daun bawang, dan bawang goreng. Sementara itu untuk bumbu yang dihaluskan antara lain ketumbar, merica, bawang merah, bawang putih, kluwek, kelapa parut yang telah disangrai, jahe dan kunyit.

Sabtu, 28 Maret 2015

NASI PONGGOL SETAN KHAS KOTA TEGAL

Kota Tegal yang merupakan kota Bahari dan berada di jalur pantai utara tidak hanya terkenal dengan hasil tangkapan ikan. Di kota Tegal juga banyak kulliner yang dapat menggugah selera makan anda. Selain terkenal dengan kuliner tahu aci, tahu plethok, dan kupat blengong saat ini ada satu kuliner yang tengah hits di tengah masyarakat Tegal yaitu nasi ponggol setan.

Sumber foto http://www.sayangi.com/
Mendengar namanya cukup menyeramkan yaa. Mungkin anda berpikiran kuliner ini pasti memiliki cita rasa pedas karena ada embel-embel setan pada namanya. Biasanya memang kuliner dengan embel-embel setan memiliki cita rasa yang supeeerrr pedas, hehe. Lalu apakah memang seperti itu? Yup kuliner ini memang memiliki cita rasa pedas yang terasa sampai dalam. Namun ada juga masyarakat yang menyebutkan penggunaan nama ponggol setan karena makanan ini dijual hingga dini hari. Suasana malam sampai dini hari memang biasanya identik dengan sesuatu yang menyeramkan dan banyak setan. Namun seiring banyaknya permintaan dari masyarakat, saat ini nasi ponggol setan juga dijual di pagi hari sebagai menu sarapan. Anda bisa menikmati kuliner ponggol setan ini di kompleks stasiun kereta api kota Tegal atau di alun-alun kota Tegal.

Nasi ponggol setan saat ini memang telah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat Tegal. Ponggol sendiri menurut masyarakat asli Tegal maksudnya adalah wadahnya terbuat dari daun dan pincuknya dikunci dengan dua lidi dibagian kanan dan kiri. Nasi ponggol ini biasanya berisi nasi putih yang masih hangat dengan lauk tahu, tempe, dan ikan asin yang kemudian dibungkus dengan daun pisang sehingga  menghasilkan aroma yang harum khas daun pisang.

Ada satu lauk utama yang harus ada pada kuliner ini yaitu sambal goreng tempe atau ada juga yang menyebut orek tempe. Tempe ini diolah pedas bersantan yang dimasak hingga kering seperti orek tempe. Sebelum tempe diolah menjadi sambal goreng, tempe terlebih dahulu dipotong-potong bentuk dadu kemudian dijemur di bawah panas matahari selama satu hari. Konon karena cara inilah yang membuat olahan sambal goreng mempunyai cita rasa yang khas.


Selain dengan lauk sambal goreng tempe, nasi ponggol setan juga enak dinikmati dengan sayuran seperti urab atau masakan lain seperti tumis labu siam, tumis kangkung, ataupun bihun goreng. Tak lupa ditemani dengan segelas teh khas Tegal yang terkenal wasgitel, maksudnya teh wangi, panas, sepet, legi (manis) dan kentel (kental). Selamat mencoba J

Jumat, 27 Maret 2015

GECO KULINER KHAS CIANJUR

Sudah pernah mendengar kuliner khas Cianjur, Geco? Melihat dari namanya mungkin anda menebak-nebak geco ini adalah sebuah akronim atau singkatan. Seperti sudah menjadi tradisi, kuliner khas Sunda biasanya menyingkat komponen bahan penyusunnya seperti Batagor yang merupakan singkatan dari Baso Tahu Goreng atau Cireng yang merupakan singkatan dari Aci Goreng. Geco pun ternyata merupakan akronim atau singkatan dari Tauge dan Tauco. Yaa penggunaan tauco memang sangat khas untuk kuliner dari tanah Sunda.

Sumber foto http://www.sajiansedap.com/

Sekilas makanan geco ini mirip dengan kupat tahu namun bedanya untuk geco bahan utamanya menggunakan tauco. Geco sendiri memiliki cita rasa yang unik yaitu ada rasa asam yang lembut, manis, segar, dan gurih. Hmm kuliner yang cukup menggugah selera makan J

Bahan untuk membuat geco mudah didapat dan cara penyajiannya pun cukup mudah. Isi dari olahan geco biasanya terdiri atas irisan ketupat, rebusan tauge, dan mie sagu yang kemudian disiram dengan bumbu tauco. Bumbu tauco sebelumnya ditumis bersama dengan tomat kemudian ditambah dengan cuka lahang yang berasal dari nira aren atau kelapa. Geco akan semakin nikmat jika dilengkapi dengan daun bawang dan udang. Sebagai tambahan lauk anda bisa melengkapi dengan irisan kentang goreng, tahu goreng, telur rebus dan kerupuk.

Bumbu tauco yang digunakan untuk geco terbuat dari biji kedelai yang telah direbus, dihaluskan kemudian diaduk dengan tepung terigu kemudian dibiarkan sampai tumbuh jamur atau mengalami proses fermentasi. Fermentasi tauco dilakukan dengan direndam dalam air garam kemudian dijemur di bawah terik matahari selama beberapa minggu sampai menghasilkan aroma khas tauco atau rendaman berubah warna menjadi warna cokelat kemerahan.

Saat ini penjual geco sudah mulai jarang dan sulit ditemukan. Penjual geco yang terkenal yaitu Geco Nusasari Pak Iding di jalan Siti Jenab No. 24 Cianjur. Kedai geco Pak Iding ini berada di dekat Mesjid Agung Cianjur. Biasanya kedai ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 7 malam. Geco Pak Iding biasanya berjualan menggunakan gerobak sederhana berwarna biru dan mangkal di depan garasi rumah yang tidak berpenghuni. Di sana Pak Iding melengkapi gerobaknya dengan mendirikan tenda kecil agar pelanggannya merasa nyaman saat menyantap geco.


Pak Iding sendiri masih mempertahankan resep bumbu dari ayahnya. Usaha berjualan geco ini memang telah dirintis almarhum ayah pak Iding sejak tahun 1950. Di Cianjur sendiri geco mulai terkenal pada tahun tujuh puluh sampai tahun delapan puluhan yang dibuat oleh bapak Abdurahman (ayah pak Iding) atau biasanya para pelanggan lebih mengenal dengan nama pak Bendol. Pada saat itu nama kuliner ini masih biasa disebut Goclang atau toge dan kacang.

Kamis, 26 Maret 2015

NASI CIKUR MENU SARAPAN KHAS TASIKMALAYA

Sedang berkunjung ke Tasikmalaya? Bingung cari sarapan dan ingin mencicipi menu khas Tasik? Mungkin anda bisa mencoba sarapan dengan nasi cikur khas Tasik. Makanan ini konon sudah mulai langka jadi jangan sampai terlewat  untuk mencicipi menu tradisional ini.

Sumber foto http://www.wego.co.id/

Tasikmalaya, salah satu kota di tanah Pariangan bagian timur ini memang dikenal dengan berbagai potensi wisatanya. Tidak hanya wisata alam dan kerajinan tangan tetapi juga terkenal dengan kulinernya. Untuk wisata kuliner, Tasikmalaya tidak hanya terkenal dengan nasi tutug oncomnya yang enak. Nasi cikur Tasik juga tidak kalah lezat. Cikur yang konon berasal dari bahasa Sunda ini memiliki arti kencur.

Nasi cikur merupakan masakan tradisional khas Tasik yang biasanya dinikmati saat sarapan. Menu ini sangat cocok untuk sarapan karena rasa dari nasi cikur ini ketika dimakan akan terasa hangat di badan. Aroma kencur dan bumbu rempah-rempah yang sangat khas inilah yang mampu menghangatkan badan dari sejuknya udara pagi di Tasikmalaya.

Nasi cikur ini hampir sama seperti nasi goreng namun menggunakan kencur sebagai bahan utamanya. Rasanya pun berbeda dengan nasi goreng yang menggunakan kecap manis. Rasa nasi cikur ini cenderung asin gurih dan harum dengan aroma kencur yang sangat khas. Nasi pada nasi cikur tampak berwarna kemerah-merahan yang berasal dari campuran cabe merah. Biasanya nasi cikur akan semakin lezat jika disajikan lengkap dengan irisan telur dadar, ayam suwir, tahu goreng, serundeng, acar timun dan wortel, orek tempe, sambal goang yang terbuat dari cabe rawit dan garam. Wow.. menu sarapan yang sangat bergizi yaa J

Bahan untuk membuat nasi cikur cukup sederhana, yaitu minyak sayur, batang kencur muda yang diiris halus, udang kupas, batang daun bawang yang diiris kasar, dan nasi putih. Sementara itu bumbu yang dihaluskan antara lain cabe merah, cabe rawit, bawang putih, bawang merah, kencur, butiran merica, terasi, dan garam. Untuk membuatnya pun cukup mudah. Pertama tumis kencur muda dan bumbu yang telah dihaluskan hingga aromanya harum. Kemudian masukkan udang dan daun bawang, diaduk hingga bahan yang ditumis berubah warna. Terakhir tambahkan nasi dan aduk hingga rata.

Kedai nasi cikur yang banyak dituju yaitu Kantin 43 yang terletak di ujung jalan Panyerutan. Warung kecil ini sangat terkenal di Tasik. Bahkan pelanggan yang tidak kebagian tempat duduk di dalam bisa menikmati nasi cikur di trotoar atau di dalam mobil masing-masing. Kedai nasi cikur ini biasanya buka sekitar pukul enam pagi dan nasi cikur pun bisa langsung habis hanya dalam waktu dua jam. Bagi anda yang ingin mencicipi nasi cikur di kedai ini berati jangan sampai datang kesiangan yaa J

Rabu, 25 Maret 2015

EMPAL GENTONG CIREBON

Empal gentong merupakan olahan kuliner khas Cirebon seperti gulai daging sapi yang dimasak di dalam gentong atau periuk tanah liat. Untuk memasak empal gentong ini biasanya menggunakan kayu bakar selama kurang lebih lima jam untuk menciptakan cita rasa yang legit dan daging yang empuk. Kuah empal gentong mirip dengan kuah soto biasanya disajikan dengan nasi putih atau lontong lengkap dengan taburan daun kucai, sambal kering, dan kerupuk rambak.

Sumber foto http://wisatakuliner.com/
Dahulu daging yang digunakan untuk memasak empal gentong adalah daging kerbau namun saat ini kebanyakan menggunakan daging sapi. Sedangkan bagian daging yang digunakan adalah babat, usus, dan daging sandung lamur sapi.

Empal gentong sendiri berasal dari suatu desa yaitu desa Battembat kecamatan Tengah Tani kabupaten Cirebon. Saat ini ada beberapa penjual empal gentong yang sangat terkenal yaitu Empal Gentong Apud, Empal Gentong Amarta dan Empal Gentong Mang Darma. Biasanya ada dua jenis empal yang dijual yaitu empal gentong dengan kuah santan bertabur daun kucai dan empal asem yang berkuah bening dengan cita rasa asam yang berasal dari belimbing wuluh.

Bagi yang sedang berkunjung ke Cirebon dan ingin berburu kuliner khas ini datanglah ke daerah Plered di kabuparen Cirebon. Di sana ada banyak warung makan yang menjual empal gentong dari jalan Juanda, Battembat sampai ke Plered dan desa Megu. Daerah ini adalah jalan raya dari arah Cirebon menuju ke Bandung. Di jalan Juanda, Battembat inilah warung empal gentong Apud dan Amarta berada. Kedua warung ini letaknya bersebelahan.

Ada pula warung makan empal gentong yang sangat legendaris yaitu warung empal gentong Mang Darma. Warung makan ini letaknya berada di samping bank BTN. Perbedaan kelezatan empal gentong Mang Darma dengan empal gentong yang lain karena bumbu masakan ini diracik sendiri oleh sang  istri dan telah menjadi rahasia keluarga Mang Darma. Selain itu cara memasaknya juga menggunakan kayu bakar dari pohon asem yang memberi cita rasa khusus pada kuah empal gentong.


Empal gentong tradisional biasanya daging diambil langsung dari dalam gentong dengan kondisi yang masih panas dan bumbunya pun masih segar meresap sampai ke dalam daging. Sedangkan empal gentong di kedai Apud dan Amarta karena alasan efisiensi waktu daging sudah disiapkan secara terpisah ketika ada pesanan barulah disiram dengan kuah. Mungkin ini yang mengakibatkan bumbu empal gentong di dua kedai ini lebih kuat di kuah namun kurang meresap di daging.

Kamis, 19 Maret 2015

SOTO TANGKAR KHAS KARAWANG JAWA BARAT

Soto Tangkar adalah kuliner khas Karawang yang sekilas mirip dengan soto Betawi dengan kuah santan pekat yang berminyak. Isi yang digunakan dalam soto tangkar ini adalah daging tetelan tanpa tulang dengan rasa yang gurih. Soto tangkar ini enak dinikmati selagi hangat dengan nasi putih lengkap dengan emping mlinjo dan perasan jeruk nipis.

Sumber foto http://mokakarawang.com/

Menurut warga Karawang sendiri kata Tangkar merupakan sebuah akronim dari tulang rangu (tulang rawan) Karawang. Ada juga yang berpendapat tangkar adalah tulang iga atau tulang paha sapi atau kambing yang masih terdapat sedikit daging dan masih dapat diolah menjadi gulai.

Menurut cerita konon dahulu ada pedagang dari India dan China yang berlabuh di pantai utara Karawang. Para pedagang ini kemudian dijamu dengan makanan mewah dari restaurant-restaurant pada masa itu. Namun di lain sisi anak buah kapal dari pedagang tersebut tidak mungkin memakan makanan yang sama dengan sang majikan. Oleh karena itu pedagang meminta kepada pihak restaurant untuk menyediakan makanan untuk anak buah kapal. Pemilik restaurant pun memiliki ide untuk mengolah makanan berupa sop kuning yang berisi potongan urat dan potongan lain bagian dari daging sapi yang sudah tidak terpakai. Semakin lama, masakan ini justru semakin digemari yang kemudian dikenal dengan nasi atau soto tangkar.

Untuk membuat soto tangkar bahan-bahannya cukup mudah didapatkan di supermarket atau di pasar tradisional. Sebaiknya jika ingin membuat soto tangkar pilihlah bahan yang masih segar agar kualitas masakan juga lebih enak. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat soto tangkar antara lain daging sandung lamur, air, babat yang telah direbus, paru yang telah direbus, kayu manis, daun salam, batang serai yang telah dimemarkan, santan, garam, merica bubuk, dan gula pasir.Sedangkan bumbu yang harus dihaluskan adalah bawang merah, bawang putih, ketumbar, jahe, lengkuas, kemiri yang telah disangrai, dan cabe merah besar.

Untuk membuat soto tangkar cukup mudah. Pertama rebus air, daging dan satu sendok teh garam sampai mendidih. Angkat daging yang telah direbus kemudian potong bentuk dadu dan rebus lagi. Sementara itu tumis bumbu yang telah dihaluskan bersama kayu manis, daun salam, dan serai sampai harum kemudian masukkan ke dalam rebusan daging. Terakhir masukkan santan, garam, merica bubuk, dan gula pasir.


Di Karawang sendiri banyak warung-warung tenda yang menjual nasi tangkar. Anda bisa ke jalan Dewi Sartika arah menuju jalan Tuparev atau di Jalan KH. Dewantara yang dikenal orang Karawang dengan sebutan daerah STANPLAS. Di sana ada tiga penjual soto tangkar yang sudah terkenal karena sudah berjualan selama bertahun-tahun bahkan sampai puluhan tahun.

Rabu, 18 Maret 2015

MENIKMATI SATE MARANGGI PURWAKARTA

Sate Maranggi merupakan kuliner khas kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Sate maranggi biasanya terbuat dari daging sapi atau daging kambing. Daging kambing yang digunakan untuk membuat sate maranggi biasanya berasal dari daging kambing atau domba yang masih muda.

Sumber foto http://www.skanaa.com/

Sekilas sate maranggi ini mirip dengan sate kambing atau sapi pada umumnya. Yang membedakan sate maranggi dengan sate yang lain terdapat pada bumbu yang digunakan. Bumbu sate maranggi ini terbuat dari kecap dengan cita rasa yang pedas, asam, dan manis. Bumbu sate maranggi juga beraroma rempah-rempah yang semakin menambah kelezatan kuliner ini. Bahan yang digunakan untuk membuat bumbu sate maranggi antara lain kecap manis, sambal dari cabe hijau, ketumbar, bawang merah dan bawang putih, garam secukupnya, sedikit cuka lahang atau cuka yang terbuat dari aren.

Untuk membuat sate maranggi juga sama dengan sate pada umumnya. Pertama daging direbus hingga matang kemudian dipotong dadu dan tusuk dengan tusukan sate. Campurkan semua bumbu setelah itu dioleskan pada daging hingga merata. Diamkan selama kurang lebih tiga puluh menit agar bumbu meresap. Terakhir tinggal dibakar sampai daging matang.

Penyajian sate maranggi biasanya dilengkapi dengan irisan bawang merah dan tomat yang masih segar. Sate maranggi akan sangat lezat jika dihidangkan dengan ketan bakar, nasi timbel atau dengan sambal oncom yang sangat khas di daerah Jawa Barat. Sate maranggi ini sangat diminati oleh pecinta kuliner karena terkenal dengan daging yang tebal, kenyal, namun tetap empuk. Sate maranggi juga meskipun menggunakan daging kambing namun bau daging kambing sudah tidak tercium ketika sate dimakan. Hal inilah yang membuat ketagihan untuk menikmati sate maranggi.

Asal mula makanan sate sendiri awalnya diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di tanah Jawa sekitar abad ke 19. Faktanya memang, sate mulai banyak dijumpai dan menjadi populer sekitar abad ke 19 bersamaan dengan banyaknya pendatang dari Negara Arab ke Indonesia. Hal inilah yang kemudian mendasari pedagang makanan untuk menggunakan daging kambing atau domba sebagai bahan sate yang sangat digemari oleh warga keturunan Arab.


Penjual sate maranggi ini sudah tersebar di setiap sudut kabupaten Purwakarta. Jika anda sedang berkunjung ke Purwakarta anda dapat mencicipi kelezatan sate maranggi di Jalan Raya Cibungur. Daerah ini merupakan ruas jalan alternatif yang menghubungkan kota Jakarta dengan kota Bandung. Rumah makan ini biasanya beroperasi selama dua belas jam, mulai pukul sembilan pagi sampai sembilan malam. Di sepanjang jalan raya Cibungur ini banyak penjual sate maranggi mungkin memanfaatkan wisatawan yang hendak pergi ke Jakarta dari Bandung atau sebaliknya.

Senin, 16 Maret 2015

MIE KOCOK, KULINER LEGENDARIS DARI BANDUNG

Kota Bandung sungguh tidak diragukan lagi potensi wisatanya. Tidak hanya wisata alam, Bandung juga menjadi surga kuliner bagi para pelancong yang mengunjungi kota kembang tersebut. Di kota ini berbagai macam makanan lokal maupun internasional semua ada di sini. Mulai dari makanan Eropa, Jepang, Korea, Bali, Jawa, Sunda semua ada. Namun jika anda ke Bandung, belum lengkap jika belum mencicipi Mie Kocok yang sangat legendaris.

Sumber foto http://food.detik.com/
Mie kocok merupakan salah satu makanan yang cocok disantap dalam berbagai suasana baik siang atau malam, saat hujan maupun saat cuaca cerah mie kocok tetap lezat untuk dinikmati. Mie kocok juga dapat dinikmati oleh anak-anak maupun orang tua. Mie kocok merupakan perpaduan mie kuning dengan tauge yang kemudian disiram kuah bening yang agak kental karena memakai lemak kaki sapi.

Lalu mengapa dinamakan mie kocok? Anda pasti sudah bisa menebak hal ini karena proses pembuatannya mie tersebut di kocok-kocok. Yup, makanan ini dinamakan mie kocok karena memang dalam proses pembuatannya mie di kocok-kocok supaya dapat matang merata. Pada awalnya mie yang masih mentah direbus dalam suatu wadah yang cukup besar kemudian mie diangkat menggunakan sesuatu seperti gayung yang berlubang untuk mengeluarkan air. Dalam gayung berlubang itu mie dikocok sampai matang dengan rata.

Mie kocok sendiri menggunakan bahan baku mie telor yang mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional maupun di supermarket. Namun pada umumnya para pengusaha mie kocok lebih suka membuat mie sendiri karena lebih murah, penjual mie kocok juga dapat mempertahankan cita rasa dari mie kocok. Selain itu, penjual dapat memastikan kebersihan dan gizi dari mie tersebut.

Bahan untuk membuat mie kocok juga cukup sederhana. Selain menggunakan mie telor juga menggunakan tauge, sayuran sawi, daging, bakso, daun bawang, dan bawang goreng untuk pelengkap. Untuk memasak mie kocok juga cukup mudah. Pertama didihkan air kemudian masukkan mie telor, sawi dan tauge. Setelah itu, lanjutkan dengan memasukkan potongan daging dan bakso. Setelah mie dan sayuran terlihat layu terakhir baru masukkan bumbu-bumbu.

Di Bandung sendiri ada beberapa penjual mie kocok yang terkenal antara lain, Mie Kocok Mang Dadeng di jalan Banteng (sekarang jalan KH. Ahmad Dahlan), Mie Kocok SKM di jalan Sunda, Mie Kocok H. Amsar di jalan Sudirman dan Mie Kocok depan toko Kartika Sari di Jalan Buah Batu. Namun Mie Kocok Mang Dadeng lah yang selama ini cukup legendaris karena telah ada sejak tahun 1958.


Perbedaan Mie Kocok Mang Dadeng dengan mie kocok yang lain ada pada kualitas kikil yang tebal namun kenyal dan tetap empuk. Selain itu di gerai mie kocok Mang Dadeng ada menu mie kocok spesial di mana ada tambahan Sumsum sapi yang cukup banyak. Selain itu, resep rahasianya ternyata mie kocok Mang Dadeng menggunakan 27 rempah-rempah diantaranya daun salam, serai, jahe, bawang putih, bawang merah, gula batu dan udang kering. Hmmm... benar-benar kuliner yang dapat mengocok perut anda yaa J

Minggu, 15 Maret 2015

KULINER RAMADHAN, MIE GLOSOR BOGOR

Kota Bogor masih menjadi salah satu kota favorit untuk dikunjungi. Selain hawanya yang sejuk, potensi pariwisata yang menarik, kuliner Bogor juga tidak dapat untuk dilewatkan. Kuliner Bogor juga terkenal dengan laksanya. Namun karena pada postingan sebelumnya saya telah membahas laksa Tangerang, maka kali ini saya akan membahas kuliner lain yang juga khas dari Bogor.

Sumber Foto http://ceritamamikenzie.blogspot.com/
Mie glosor merupakan makanan unik khas Bogor yang sering menjadi santapan untuk berbuka puasa. Karena itulah mie glosor disebut juga makanan khas bulan Ramadhan. Makanan ini akan sangat mudah dijumpai ketika bulan Ramadhan tiba. Sedangkan saat hari-hari biasa akan sulit untuk menemukan penjual mie glosor. Jika anda berkunjung ke kota Bogor saat bulan Ramadhan anda dapat menemukan  penjual mie glosor ini di Taman Kencana Bogor.

Glosor yang berasal dari Bahasa Sunda ini bermakna mudah ditelan. Mie glosor terbuat dari tepung kanji atau tepung singkong yang berwarna kekuningan. Mie ini memiliki tekstur yang kenyal sehingga memudahkan kita untuk menelan. Mungkin inilah yang mendasari mengapa makanan ini disebut mie glosor karena saat kita memakannya mie dengan mudah masuk ke tenggorokan kita dan mudah untuk dicerna.

Sekilas mie glosor ini mirip dengan mie kuning biasa. Namun warna kuning mie glosor berasal dari pewarna alami kunyit. Mie glosor biasanya disajikan dengan bumbu kacang. Bahan-bahan dasar untuk membuat mie glosor pun mudah didapat. Anda dapat membeli mie glosor yang masih mentah di pasar-pasar tradisional Bogor. Bahan untuk membuat mie glosor antara lain bawang merah, bawang putih, kemiri yang telah disangrai, merica dan garam. Sedangkan untuk sayurnya anda dapat menambahkan sayur sawi dan kubis.

Cara membuatnya pun cukup mudah. Pertama haluskan bumbu dasar yaitu bawang merah, bawang putih, kemiri sangrai, dan merica. Mie glosor yang masih mentah direbus terlebih dahulu sebelum dimasak dengan bumbu dasar. Setelah semua siap, tumis bumbu dasar yang telah dihaluskan sampai harum, kemudian masukan mie glosor dan sayuran. Beri garam secukupnya dan aduk hingga rata. Setelah matang tambahkan taburan bawang goreng sebagai penyedap. Mie glosor juga lebih mantap jika dilengkapi dengan gorengan yang telah dipotong-potong kemudian disiram dengan bumbu kacang.


Untuk membuat bumbu kacangnya juga tidak sulit. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain kacang tanah yang telah digoreng, cabe merah, cabe rawit, garam, gula pasir, air cuka, dan air matang. Haluskan semua bahan kemudian beri sedikit air cuka dan air matang, kemudian aduk hingga rata.

SEDAP GURIH SOTO BETAWI

Indonesia tidak hanya terkenal dengan kekayaan alamnya tapi juga kekayaan kuliner nusantara. Soto salah satu contoh makanan Indonesia yang bisa membuktikan kekayaan kuliner nusantara karena soto disetiap daerah di Indonesia memiliki perbedaan dan ciri khusus. Soto Betawi, kuliner khas yang tetap eksis di Ibu Kota Negara dan mampu bersaing meskipun banyak masakan asing yang masuk ke Indonesia. Soto Betawi masih menjadi salah satu ikon kuliner ibu kota Jakarta.

Sumber foto : www.gayahidupku.com

Soto sendiri merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kaldu daging ayam atau sapi. Soto Betawi merupakan kuliner hasil olahan daging dan jeroan sapi yang kemudian disiram dengan kuah gurih yang dapat memanjakan lidah. Isi dari soto Betawi biasanya antara lain potongan daging, usus, babat dan paru. Sangat nikmat disajikan dengan nasi putih hangat dan dilengkapi bawang goreng, emping, dan sambal merah.

Kuah soto Betawi mengandung aneka rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, daun salam, serai dan cengkeh. Kuah dari soto Betawi ini juga menggunakan santan dan susu sapi, agar tidak eneg tambahkan perasan jeruk nipis sebagai penyegar rasa soto. Ada pula yang membuat kuah soto Betawi dengan menambahkan minyak samin agar rasanya lebih sedap.

Cara membuat soto Betawi cukup sulit untuk pemula. Pertama didihkan air kemudian masukan daging dan jeroan. Rebus daging dan jeroan hingga empuk bersama potongan jahe dan lengkuas. Setelah daging dan jeroan empuk, angkat dan tiriskan. Air rebusan daging dan jeroan tersebut jadikan sebagai air kaldu.

Sementara itu goreng daging dan jeroan yang telah direbus hingga berwarna kecoklatan. Tumis semua bumbu dasar yang telah dihaluskan hingga aromanya wangi kemudian tambahkan santan, susu sapi, dan mentega, aduk hingga tercampur rata. Masukkan bumbu dasar yang telah ditumis bersama daun salam dan batang serai ke dalam kaldu, masak hingga mendidih kemudian tambahkan santan kental dan sisa susu. Terakhir masukkan potongan daging dan jeroan yang telah digoreng.

Di kota Jakarta dan sekitarnya penjual soto Betawi bak jamur di musim hujan, banyak sekali. Kebanyakan para penjual soto Betawi ini sudah berjualan secara turun temurun beberapa generasi. Beberapa penjual soto Betawi yang terkenal antara lain soto Betawi H. Husen, soto Betawi H. Saleh Kumis 45, soto Betawi Ratu Plaza, dan soto Betawi Racikan H. Mamat di daerah BSD.


Penggunaan istilah soto Betawi sendiri mulai hadir dalam daftar kuliner masakan Indonesia antara tahun 1977 – 1978. Penjual soto Lie Boen Po di THR Lokasari atau Prinsen Park merupakan penjual soto Betawi yang pertama kali mempopulerkan dan menjadi yang pertama menggunakan kata soto Betawi. Pada masa tersebut para penjual soto biasanya menyebut soto kaki Pak “X” atau dengan sebutan lain. Istilah soto Betawi sendiri mulai menyebar luas ketika penjual soto tersebut mulai tutup sekitar tahun 1991.

Sabtu, 14 Maret 2015

MENIKMATI GURIHNYA LAKSA TANGERANG

Laksa merupakan salah satu makanan legendaris di kota Tangerang. Nama laksa sendiri konon berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti “banyak”. Mungkin diberi nama laksa karena makanan ini terdiri atas banyak bahan dan bisa dibilang sangat bergizi. Makanan ini memiliki cita rasa yang gurih dan akan sangat nikmat jika disajikan dengan daging ayam atau telur. Laksa khas Tangerang merupakan perpaduan rempah-rempah, santan, cabe giling, yang kemudian dilengkapi dengan sayuran rebus seperti buncis, kentang, dan wortel.

Sumber foto http://food.detik.com/
Laksa Tangerang berbeda dengan laksa dari Cibinong atau Betawi. Laksa Tangerang menggunakan mie putih dengan ukuran yang cukup besar. Mie laksa ini kemudian disiram dengan kuah sayur yang menggunakan kacang hijau dengan taburan daun kucai dan daun seledri. Kuah Laksa Tangerang juga tidak terlalu kuning seperti Laksa Cibinong atau Betawi.

Laksa Cibinong Bogor memiliki kuah yang kental karena menggunakan oncom. Isi dari laksa Cibinong antara lain ketupat, bihun, tauge panjang, irisan daging ayam, udang dan telur rebus yang kemudian dinikmati dengan sambal cuka. Sedangkan laksa Betawi isinya berupa ketupat, telur, tauge pendek, daun kemangi dan kucai. Ada pula yang menambahkannya dengan bihun dan perkedel.

Mie yang digunakan dalam masakan laksa Tangerang memiliki warna putih karena terbuat dari beras. Tekstur mie juga cenderung kasar dan tidak terlalu lentur. Rasa kuah dari laksa ini gurih namun tidak membuat eneg meskipun menggunakan santan. Ketika mencicipi kuahnya akan ada sesuatu yang kasar. Hal ini karena dalam kuah laksa terdapat taburan kelapa parut sehingga membuat rasa laksa Tangerang semakin lezat. Pada daging ayam laksa jika diperhatikan akan ada bagian yang gosong seperti daging ayam ini telah dibakar terlebih dahulu sebelum disajikan.


Jika anda ingin mencicipi laksa Tangerang ini, anda dapat mengunjungi Kawasan Kuliner Laksa Tangerang yang berada di ujung jalan Moh. Yamin atau lebih dikenal dengan kawasan LP Wanita Dewasa. Letaknya persis di depan pintu masuk LP Wanita Dewasa. Di sana akan ada beberapa penjual laksa Tangerang diantaranya, laksa Bang Kumis Bewok, Laksa Lepay, Laksa Bang Tubing, Laksa Bang Benni. Laksa Bang Kumis adalah yang paling terkenal di sana. Jika anda berkunjung ke Tangerang jangan lupa mampir ke Kawasan Kuliner Laksa Tangerang dan cobalah kuliner ini. Kawasan Kuliner Laksa Tangerang yang konsepnya semi terbuka membuat anda dapat menikmati laksa dengan semilir angin yang sejuk. Selamat mencoba J

Jumat, 13 Maret 2015

HIDANGAN PEMERSATU MASYARAKAT LAMPUNG, SERUIT!

Kegiatan kumpul-kumpul bersama keluarga atau teman untuk sekedar mengobrol berbagi kabar sampai berdiskusi suatu topik sudah tidak asing bagi kita. Biasanya saat kumpul kurang afdol rasanya kalau belum ada makanan atau camilan. Terutama bagi masyarakat Lampung, di sana terdapat suatu tradisi nyeruit atau menyantap makanan seruit secara bersama-sama.

Sumber Foto http://santhiserad.com/

Dilihat secara kultural, di Lampung terdapat dua masyarakat adat yaitu Lampung Sai Batin dan Lampung Pepadun. Kedua masyarakat adat ini sama-sama memiliki kebiasaan berkumpul. Saat berkumpul inilah biasanya masyarakat Lampung menyediakan makanan yang bisa dinikmati bersama-sama sebagai upaya untuk mempererat rasa kekeluargaan. Namun tradisi nyeruit secara turun temurun hanya dimiliki oleh suku Lampung Pepadun. Biasanya tuan rumah akan menyediakan berbagai macam lauk pauk seruit lengkap dengan lalapannya di sebuah tikar untuk kemudian disantap bersama-sama.

Lalu apa itu seruit? Pernahkah anda mencicipi masakan tradisional ini? Jika anda melancong ke Lampung jangan hanya mencari keripik pisang cokelat saja, coba lah mencicipi masakan seruit ini. Seruit merupakan nama suatu hidangan khas dari Lampung berupa ikan dan sambal. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat seruit antara lain ikan, sambal terasi, tempoyak atau durian yang telah difermentasi, mangga dan lalapan.

Dari bahan utamanya dapat terbayang makanan ini memiliki cita rasa yang asam, pedas, dan segar. Hmmm sungguh nikmat yaa, apalagi jika dinikmati dengan sepiring nasi putih hangat. Sungguh makanan yang menggugah selera! Ikan yang digunakan untuk memasak seruit biasanya adalah ikan air tawar yaitu belida, baung, layis, ikan mas, ikan patin, dll). Ikan ini penyajiannya dapat dibakar ataupun digoreng sesuai selera anda. Ikan yang telah masak dapat disajikan terpisah dengan sambal seruit, ikan dibalur dengan sambal atau ikan dapat di suwir kecil-kecil kemudian dicampurkan ke dalam sambal.

Untuk membuat sambal seruit sangat mudah. Anda tinggal mencampurkan sambal terasi, tempoyak dan irisan mangga dengan cara meremasnya menggunakan tangan hingga adonan sambal menjadi lumat dan tercampur rata. Jika makan sambal kurang lengkap rasanya jika tidak ada lalapan. Maka anda dapat menambahkan sayuran sebagai lalapan. Sayuran  seperti daun singkong, daun pepaya, terong hijau, kangkung dan bayam biasanya direbus dulu sebelum disajikan sebagai lalapan. Untuk wortel, mentimun, kacang panjang, dan daun kemangi dibiarkan mentah cukup dicuci bersih saja. Seruit juga akan lebih nikmat jika ditemani minuman segar yaitu serbat. Minuman segar khas Lampung ini terbuat dari mangga kweni yang diserut kecil-kecil kemudian dicampur dengan air gula, susu kental manis dan es batu.

Seruit ini merupakan hidangan rumahan, sangat jarang bisa ditemukan di warung-warung makan maupun di restoran. Namun di Lampung ada beberapa rumah makan yang menyediakan menu ini jika anda ingin mencicipinya. Salah satu rumah makan yang dapat anda kunjungi yaitu Rumah Makan Rusdi Gendut di Jalan Pangeran Tirtayasa Sukabumi, Bandar Lampung. Rumah makan ini memang menyediakan masakan-masakan khas Lampung. Selamat mencoba J

Kamis, 12 Maret 2015

PENDAP, PEPES IKAN ALA BENGKULU

Pendap merupakan masakan tradisional masyarakat Bengkulu. Saat ini cukup sulit untuk menemukan masakan tradisional ini karena mulai banyaknya masakan modern. Jika anda ingin mencicipi masakan pendap maka anda harus mencarinya di warung-warung makan khas masakan Bengkulu atau di pasar tradisional. Ada rumah makan yang menjajakan pendap ikan pais yaitu di Rumah Makan Bengkulu Jalan Kapten Tendean kilometer 6. Masakan pendap konon sangat diminati oleh para wisatawan. Pendap sering dijadikan oleh-oleh bagi yang pernah melancong ke Bengkulu. Meskipun pendap bukan termasuk makanan kering, namun pendap juga dapat dipaketkan selama dikemas dengan aman.

Sumber foto http://nutrisiuntukbangsa.org/

Masakan dengan bahan utama ikan  ini, sepintas mirip dengan pepes ikan yang biasa kita nikmati. Proses pembuatannya pun hampir sama dengan cara membuat pepes ikan. Satu yang membedakan pendap dengan pepes ikan yaitu pendap menggunakan daun talas. Pendap tidak langsung dibungkus dengan daun pisang, melainkan daging ikan yang telah dibumbui dibalut dengan daun talas terlebih dahulu, barulah setelah itu dibungkus dengan daun pisang.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat pendap antara lain daun talas, kelapa parut, kelapa goreng atau kelapa yang telah disangrai, kunyit, lengkuas, kencur, ikan laut, cabe rawit, cabe merah, merica, garam, asam jawa, dan daun pisang untuk membungkus. Bumbu dasar seperti kencur, kunyit, lengkuas, cabe merah, cabe rawit, dan merica dihaluskan kemudian letakkan dalam wadah yang cukup besar. Bumbu dasar tersebut dicampur dengan kelapa dan garam kemudian beri satu potong ikan.

Sebelum anda membungkus menggunakan daun talas, daun talas harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran. Anda juga tidak bisa sembarangan memilih daun talas. Daun talas yang dapat dimakan hanya daun yang mempunyai batang berwarna putih. Setelah itu bungkus dengan daun talas dan daun pisang. Sebaiknya saat membungkus dengan daun pisang lakukan secara menyilang tiga lapis agar air tidak masuk saat proses perebusan. Setelah semua siap rebuslah selama kurang lebih delapan jam dan setiap empat jam dibalik agar bumbu meresap dan rata.

Sumber foto : http://ensiklopediaindonesia.com/


Ikan yang digunakan untuk memasak pendap biasanya adalah ikan kakap, ikan gumuru, ikan gebur, ikan jenihin, dan ikan terusan. Ikan terusan biasanya digunakan untuk memasak pendap karena memiliki tekstur yang lembut, memiliki daging yang dominan dan tulangnya sedikit. Gizi pendap sangat tinggi karena menggunakan ikan sebagai bahan dasar. Seperti kita tahu ikan merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral yang tinggi. 

Rabu, 11 Maret 2015

TEMPOYAK, OLAHAN DURIAN DARI JAMBI

Tempoyak merupakan makanan yang berasal dari olahan buah durian yang telah difermentasikan. Dari proses fermentasi ini nantinya akan menghasilkan rasa yang asam dan aromanya menjadi lebih menyengat. Tempoyak ini merupakan makanan musiman karena memang buah durian tidak bisa berbuah kapan saja seperti buah pepaya namun ada musim tersendiri biasanya sekitar bulan Februari hingga bulan Maret.


Sumber foto : http://pendongengkata.blogspot.com/

Bagi masyarakat Jambi buah durian tidak hanya bisa disantap langsung maupun dibuat minuman yang segar seperti kebanyakan masyarakat Jawa, namun buah durian bisa diolah menjadi masakan yang lezat. Di beberapa restaurant dan warung-warung makan di Jambi biasanya menghidangkan gulai tempoyak sebagai menu utama. Tempoyak akan sangat lezat jika diolah dengan ikan sungai. Bumbu yang digunakan untuk mengolah gulai tempoyak ikan sungai adalah cabai dan kunyit yang telah dihaluskan. Bumbu yang telah dihaluskan kemudian dicampur air dan dipanaskan hingga mendidih. Terakhir barulah ikan sungai dimasukkan.

Olahan tempoyak dapat memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Hal itu tergantung dari pengasaman durian yang dilakukan. Jika ingin menghasilkan tempoyak yang lezat maka harus menggunakan durian asli yang masih segar. Biasanya durian asli yang masih segar dapat diperoleh di daerah Kabupaten Selat. Kabupaten Selat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang terkenal sebagai penghasil durian manis.

Cara membuat tempoyak tidaklah sulit. Langkah awal yaitu siapkan daging durian yang telah masak, kemudian daging durian dipisahkan dengan bijinya. Setelah daging durian dipisahkan dari bijinya tambahkan sedikit garam dan yang terakhir tambahkan cabe rawit untuk mempercepat proses fermentasi. Sebaiknya proses fermentasi tidak dilakukan terlalu lama karena akan mempengaruhi rasa dari tempoyak.

Setelah adonan tempoyak siap letakkan dalam tempat yang tertutup rapat dan simpan dalam suhu ruangan. Anda juga dapat menyimpannya dalam kulkas (jangan letakkan di freezer) namun proses fermentasi akan berjalan lebih lambat. Tempoyak yang telah berumur tiga sampai lima hari sangat cocok untuk diolah menjadi sambal tempoyak karena daging durian sudah asam namun masih ada rasa manis. Sambal tempoyak ini sangat cocok dinikmati dengan ikan patin, ikan teri, ikan mas, ikan mujair, dll.

Menurut sejarah yang diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Makanan tempoyak tidak hanya populer di Jambi melainkan ada juga di kota Palembang, Lampung, Pulau Kalimantan, bahkan ada juga di Malaysia. Bisa dibilang tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu.


Jika anda berkunjung ke kota Jambi cobalah makanan tempoyak ini. Anda bisa datang ke Tempoyak Toman Warung Bu Salma di Jalan Singedekane Telanaipura kota Jambi. Warung makan Bu Salma ini merupakan salah satu tempat makan siang favorit bagi pejabat swasta maupun pegawai negeri sipil.

Selasa, 10 Maret 2015

SANG LEGENDARIS! MARTABAK HAR KHAS PALEMBANG

Kota Palembang yang terkenal dengan sungai Musi dan jembatan Ampera ini juga kaya akan kuliner hasil olahan ikan. Siapa sih yang tidak pernah mendengar maupun mencicipi pempek Palembang? Karena untuk membahas pempek, tekwan, model dan kawan-kawan sudah terlalu mainstream, maka kali ini saya akan membahas kuliner lain yang tidak kalah lezat yang juga telah melegenda di kota Palembang.


Sumber foto : wisata.kompasiana.com

Martabak HAR yang telah berdiri sejak tanggal 7 Juli 1947 kini bisnisnya telah berkembang dengan pesat. Dilihat dari usianya yang hampir sama dengan kemerdekaan negara Indonesia warung yang menjual martabak ini sudah menyebar di hampir seluruh wilayah kota Palembang. Bahkan kini sudah ada cabang Martabak HAR di Jakarta.

Mengapa namanya Martabak HAR? Rupanya HAR merupakan singkatan atau inisial dari si empunya resep yang mempelopori martabak ini. Adapun Haji Abdul Rozak (seorang pedagang keturunan India yang kemudian menikah dengan perempuan asli Palmebang) merupakan pendiri dari warung makan Martabak HAR. Resep martabak HAR sendiri pertama kali diciptakan dan diracik oleh saudara Haji Abdul Rozak yaitu Haji Abdul Rahman. Keduanya sama-sama memiliki inisial HAR yaa. Haji Abdul Rozak sendiri sudah wafat sejak tahun 2001 silam, namun anda masih dapat mengunjungi warung makan yang pertama kali didirikan Haji Abdul Rozak yang berada di Jalan Jendral Sudirman Palembang. Letaknya berada di dekat bundaran air mancur Palembang di depan masjid Agung Palembang.

Belum ada penjelasan yang pasti mengenai asal usul martabak HAR ini. Banyak orang yang mengira martabak ini khas dari India karena sama-sama disajikan dengan kuah kari dan Haji Abdul Rozak sendiri merupakan keturunan India. Martabak HAR berbeda dengan martabak India yang juga khas di Medan apalagi dengan martabak telur Jakarta, sangat berbeda sekali.


Haji Abdul Rahman mungkin saat menciptakan resep martabak ini terinspirasi dari martabak khas India namun beliau melakukan beberapa inovasi dan eksperimen sehingga jadilah martabak HAR yang legendaris. Menurut beberapa sumber, martabak India memiliki isian daging yang lebih banyak dengan kuah kari lebih kental dan aroma yang lebih kuat. Sedangkan martabak HAR menggunakan isian yang lebih sederhana yaitu dua butir telur ayam atau telur bebek yang menjadi ciri khas. Kuah kari martabak HAR juga tidak terlalu kental dengan aroma yang tidak terlalu menyengat sehingga martabak HAR dapat beradaptasi dengan lidah orang Indonesia. Dalam kuah kari martabak HAR juga terdapat irisan kentang dan daging kambing yang kemudian diberi cuka untuk menambah rasa asam dan irisan kecil cabai rawit.