Kota Palembang yang terkenal
dengan sungai Musi dan jembatan Ampera ini juga kaya akan kuliner hasil olahan
ikan. Siapa sih yang tidak pernah mendengar maupun mencicipi pempek Palembang?
Karena untuk membahas pempek, tekwan, model dan kawan-kawan sudah terlalu
mainstream, maka kali ini saya akan membahas kuliner lain yang tidak kalah
lezat yang juga telah melegenda di kota Palembang.
Sumber foto : wisata.kompasiana.com
Martabak HAR yang telah berdiri
sejak tanggal 7 Juli 1947 kini bisnisnya telah berkembang dengan pesat. Dilihat
dari usianya yang hampir sama dengan kemerdekaan negara Indonesia warung yang
menjual martabak ini sudah menyebar di hampir seluruh wilayah kota Palembang.
Bahkan kini sudah ada cabang Martabak HAR di Jakarta.
Mengapa namanya Martabak HAR?
Rupanya HAR merupakan singkatan atau inisial dari si empunya resep yang
mempelopori martabak ini. Adapun Haji Abdul Rozak (seorang pedagang keturunan
India yang kemudian menikah dengan perempuan asli Palmebang) merupakan pendiri
dari warung makan Martabak HAR. Resep martabak HAR sendiri pertama kali
diciptakan dan diracik oleh saudara Haji Abdul Rozak yaitu Haji Abdul Rahman.
Keduanya sama-sama memiliki inisial HAR yaa. Haji Abdul Rozak sendiri sudah
wafat sejak tahun 2001 silam, namun anda masih dapat mengunjungi warung makan
yang pertama kali didirikan Haji Abdul Rozak yang berada di Jalan Jendral
Sudirman Palembang. Letaknya berada di dekat bundaran air mancur Palembang di
depan masjid Agung Palembang.
Belum ada penjelasan yang pasti
mengenai asal usul martabak HAR ini. Banyak orang yang mengira martabak ini
khas dari India karena sama-sama disajikan dengan kuah kari dan Haji Abdul
Rozak sendiri merupakan keturunan India. Martabak HAR berbeda dengan martabak
India yang juga khas di Medan apalagi dengan martabak telur Jakarta, sangat
berbeda sekali.
Haji Abdul Rahman mungkin saat
menciptakan resep martabak ini terinspirasi dari martabak khas India namun
beliau melakukan beberapa inovasi dan eksperimen sehingga jadilah martabak HAR
yang legendaris. Menurut beberapa sumber, martabak India memiliki isian daging
yang lebih banyak dengan kuah kari lebih kental dan aroma yang lebih kuat.
Sedangkan martabak HAR menggunakan isian yang lebih sederhana yaitu dua butir
telur ayam atau telur bebek yang menjadi ciri khas. Kuah kari martabak HAR juga
tidak terlalu kental dengan aroma yang tidak terlalu menyengat sehingga
martabak HAR dapat beradaptasi dengan lidah orang Indonesia. Dalam kuah kari
martabak HAR juga terdapat irisan kentang dan daging kambing yang kemudian
diberi cuka untuk menambah rasa asam dan irisan kecil cabai rawit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar