Selasa, 10 Maret 2015

SANG LEGENDARIS! MARTABAK HAR KHAS PALEMBANG

Kota Palembang yang terkenal dengan sungai Musi dan jembatan Ampera ini juga kaya akan kuliner hasil olahan ikan. Siapa sih yang tidak pernah mendengar maupun mencicipi pempek Palembang? Karena untuk membahas pempek, tekwan, model dan kawan-kawan sudah terlalu mainstream, maka kali ini saya akan membahas kuliner lain yang tidak kalah lezat yang juga telah melegenda di kota Palembang.


Sumber foto : wisata.kompasiana.com

Martabak HAR yang telah berdiri sejak tanggal 7 Juli 1947 kini bisnisnya telah berkembang dengan pesat. Dilihat dari usianya yang hampir sama dengan kemerdekaan negara Indonesia warung yang menjual martabak ini sudah menyebar di hampir seluruh wilayah kota Palembang. Bahkan kini sudah ada cabang Martabak HAR di Jakarta.

Mengapa namanya Martabak HAR? Rupanya HAR merupakan singkatan atau inisial dari si empunya resep yang mempelopori martabak ini. Adapun Haji Abdul Rozak (seorang pedagang keturunan India yang kemudian menikah dengan perempuan asli Palmebang) merupakan pendiri dari warung makan Martabak HAR. Resep martabak HAR sendiri pertama kali diciptakan dan diracik oleh saudara Haji Abdul Rozak yaitu Haji Abdul Rahman. Keduanya sama-sama memiliki inisial HAR yaa. Haji Abdul Rozak sendiri sudah wafat sejak tahun 2001 silam, namun anda masih dapat mengunjungi warung makan yang pertama kali didirikan Haji Abdul Rozak yang berada di Jalan Jendral Sudirman Palembang. Letaknya berada di dekat bundaran air mancur Palembang di depan masjid Agung Palembang.

Belum ada penjelasan yang pasti mengenai asal usul martabak HAR ini. Banyak orang yang mengira martabak ini khas dari India karena sama-sama disajikan dengan kuah kari dan Haji Abdul Rozak sendiri merupakan keturunan India. Martabak HAR berbeda dengan martabak India yang juga khas di Medan apalagi dengan martabak telur Jakarta, sangat berbeda sekali.


Haji Abdul Rahman mungkin saat menciptakan resep martabak ini terinspirasi dari martabak khas India namun beliau melakukan beberapa inovasi dan eksperimen sehingga jadilah martabak HAR yang legendaris. Menurut beberapa sumber, martabak India memiliki isian daging yang lebih banyak dengan kuah kari lebih kental dan aroma yang lebih kuat. Sedangkan martabak HAR menggunakan isian yang lebih sederhana yaitu dua butir telur ayam atau telur bebek yang menjadi ciri khas. Kuah kari martabak HAR juga tidak terlalu kental dengan aroma yang tidak terlalu menyengat sehingga martabak HAR dapat beradaptasi dengan lidah orang Indonesia. Dalam kuah kari martabak HAR juga terdapat irisan kentang dan daging kambing yang kemudian diberi cuka untuk menambah rasa asam dan irisan kecil cabai rawit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar