Minggu, 12 April 2015

PINDANG KAMBING WONOGIRI

Pindang, mendengar namanya apa yang ada di benak anda? Masakan berbahan dasar ikan dengan penuh kuah? Atau telur pindang seperti yang sering kita jumpai pada kuliner-kuliner Jogja. Mungkin ada juga yang berpikir pindang adalah sejenis ikan seperti yang sudah familiar bagi warga Semarang. Bagi warga Wonogiri istilah pindang sungguh berbeda dari apa yang selama ini kita tahu dan sering kita dengar seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya.

Sumber foto ; http://ajigescheitblogku.blogspot.com/
Di Wonogiri ada satu kuliner tradisional yang bernama pindang kambing. Kuliner tradisional ini adalah makanan yang terbuat dari adonan tepung gaplek. Tepung gaplek sendiri adalah tepung yang terbuat dari singkong yang telah dikeringkan sebelum kemudian ditumbuk halus menjadi tepung. Untuk menyantap pindang kambing ini biasanya dilengkapi dengan kikil kambing atau jeroan. Tak lupa sebelum dihidangkan pindang dibungkus terlebih dahulu dengan menggunakan daun jati. Penggunaan daun jati sebagai pembungkus diyakini dapat mempertahankan citarasa dari pindang tersebut. Bahkan jika diganti dengan daun pisang konon rasanya tak senikmat menggunakan daun jati.

Dari segi tampilan mungkin pindang kambing ini kurang menarik dan kurang menggugah selera makan. Namun ketika mencicipi makanan ini barulah terasa makanan ini mampu memberikan kesan tersendiri, bahkan banyak warga Wonogiri yang telah merantau menjadi rindu dengan kuliner tradisional ini. Pindang kambing ini mempunyai rasa yang manis dan gurih. Semakin nikmat dengan adanya kikil kambing yang memiliki rasa kuat dan terasa empuk. Untuk memasak pindang kambing bumbu yang digunakan pun seperti kebanyakan masakan-masakan khas Jawa pada umumnya dan juga mudah didapatkan. Bumbu yang digunakan antara lain lengkuas, ketumbar, bawang putih, garam, gula jawa, sereh, dan daun jeruk.

Jika anda ingin mencicipi kuliner ini anda bisa datang ke pasar Pokoh. Namun anda harus datang pagi-pagi sekali pada pukul enam pagi karena makanan ini sangat diburu oleh pecinta pindang kambing. Biasanya hanya dalam waktu satu jam pindang kambing sudah habis diburu pembeli. Anda juga bisa blusukan ke daerah Ngadirojo Wonogiri. Tepatnya di dusun Sambirejo ada penjual pindang kambing yang sangat terkenal, yaitu pindang kambing mbah Sinem.


Mbah Sinem sendiri mengaku telah berjualan pindang kambing sejak tahun 1975. Mbah Sinem meneruskan usaha yang dirintis oleh neneknya. Mbah Sinem pun berusaha untuk tetap mempertahankan bumbu dan citarasa yang khas sehingga sampai saat ini pindang kambing olahannya masih banyak diburu oleh pembeli. 

1 komentar:

  1. pokoknya asal berbahan kambing aku biasanya doyan mba :D tengkleng yg tampilannya berantakan bgt aja suka, apalagi pindang bgini :)

    BalasHapus