Senin, 06 April 2015

KULINER KEBANGGAN KEBUMEN, NASI PENGGEL

Jika Pekalongan terkenal dengan nasi megono dan Surakarta terkenal dengan nasi liwet sebagai menu sarapan, maka Kebumen juga mempunyai menu sarapan unggulan. Nasi penggel merupakan menu sarapan yang khas bagi masyarakat Kebumen. Tidak hanya sebagai menu sarapan, kuliner ini juga kerap dijumpai pada acara-acara hajatan warga Kebumen. Makanan khas ini konon berasal dari desa Karangpoh kecamatan Pejagoan Kebumen.

Sumber foto : http://lantingbumbu.blogspot.com/

Nasi penggel memiliki bentuk yang cukup unik dan hal ini bisa membuat daya tarik bagi wisatawan untuk mencicipi nasi penggel ini. Nasi penggel memiliki bentuk yang bulat seperti bola pingpong. Untuk menikmati nasi penggel biasanya juga disediakan sayur bersantan mirip dengan lodeh yang memiliki cita rasa pedas. Sayuran ini biasanya berisi antara lain nangka muda, rebung, kacang panjang, daun singkong, daun dan kulit buah melinjo, tempe dan juga tahu pong. Sebagai pelengkap untuk menambah kenikmatan nasi penggel juga disediakan telur, daging, lidah, tulang muda, dan aneka jeroan sapi yang diolah mirip dengan opor atau bisa juga dilengkapi dengan gulai kikil sapi.

Karena merupakan menu sarapan, nasi penggel akan banyak dijumpai pada pagi hari antara jam setengah enam pagi sampai jam sembilan pagi. Anda bisa menikmati menu sarapan khas ini di daerah alun-alun Kebumen, di jalan Pemuda Kebumen, dan di tepi jalan raya Dukuh Gunungsari desa Karangpoh atau sekitar satu kilometer ke arah barat dari kota Kebumen.

Di Kebumen ada satu penjual nasi penggel yang sangat terkenal, yaitu nasi penggel Pak Melan. Nasi penggel pak Melan inilah yang dikenal warga sekitar sebagai nasi penggel yang legendaris. Nasi penggel pak Melan berada di daerah kecamatan Pejagoan Kebumen. Warung nasi penggel ini biasanya buka sejak pukul setengah enam pagi hingga pukul delapan pagi.

Menikmati nasi penggel ini anda akan dapat merasakan kesederhanaan yang khas dari rakyat kecil. Ternyata ada sejarah yang melatarbelakangi terciptanya nasi penggel ini yang masih berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Konon untuk memudahkan distribusi makanan bagi para pejuang yang sedang berperang nasi dikepal-kepal dibentuk bulat dan dari sinilah tercipta nasi penggel.


Nasi yang dibentuk bulat-bulat meskipun kelak ketika dimakan akan hancur tidak berbentuk, nasi penggel ini memiliki rasa yang lebih gurih. Rasa gurih ini tercipta karena ketika membentuk bulatan nasi biasanya tangan diolesi terlebih dahulu dengan minyak kelapa. Untuk menambah kenikmatan kuliner ini, nasi penggel disajikan dalam daun pisang yang dibentuk menjadi pincuk. Sendoknya pun juga dibuat dari daun pisang. Namun ada juga yang menyajikannya lebih praktis dengan menggunakan piring berlapis daun pisang yang telah dikukus agar tidak mudah robek dan menghasilkan aroma yang khas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar