Jika
Pekalongan terkenal dengan nasi megono dan Surakarta terkenal dengan nasi liwet
sebagai menu sarapan, maka Kebumen juga mempunyai menu sarapan unggulan. Nasi
penggel merupakan menu sarapan yang khas bagi masyarakat Kebumen. Tidak hanya
sebagai menu sarapan, kuliner ini juga kerap dijumpai pada acara-acara hajatan
warga Kebumen. Makanan khas ini konon berasal dari desa Karangpoh kecamatan
Pejagoan Kebumen.
Sumber foto : http://lantingbumbu.blogspot.com/ |
Nasi
penggel memiliki bentuk yang cukup unik dan hal ini bisa membuat daya tarik
bagi wisatawan untuk mencicipi nasi penggel ini. Nasi penggel memiliki bentuk
yang bulat seperti bola pingpong. Untuk menikmati nasi penggel biasanya juga
disediakan sayur bersantan mirip dengan lodeh yang memiliki cita rasa pedas. Sayuran
ini biasanya berisi antara lain nangka muda, rebung, kacang panjang, daun
singkong, daun dan kulit buah melinjo, tempe dan juga tahu pong. Sebagai
pelengkap untuk menambah kenikmatan nasi penggel juga disediakan telur, daging,
lidah, tulang muda, dan aneka jeroan sapi yang diolah mirip dengan opor atau
bisa juga dilengkapi dengan gulai kikil sapi.
Karena
merupakan menu sarapan, nasi penggel akan banyak dijumpai pada pagi hari antara
jam setengah enam pagi sampai jam sembilan pagi. Anda bisa menikmati menu
sarapan khas ini di daerah alun-alun Kebumen, di jalan Pemuda Kebumen, dan di
tepi jalan raya Dukuh Gunungsari desa Karangpoh atau sekitar satu kilometer ke
arah barat dari kota Kebumen.
Di
Kebumen ada satu penjual nasi penggel yang sangat terkenal, yaitu nasi penggel
Pak Melan. Nasi penggel pak Melan inilah
yang dikenal warga sekitar sebagai nasi penggel yang legendaris. Nasi penggel
pak Melan berada di daerah kecamatan Pejagoan Kebumen. Warung nasi penggel ini
biasanya buka sejak pukul setengah enam pagi hingga pukul delapan pagi.
Menikmati
nasi penggel ini anda akan dapat merasakan kesederhanaan yang khas dari rakyat
kecil. Ternyata ada sejarah yang melatarbelakangi terciptanya nasi penggel ini
yang masih berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut
kemerdekaan. Konon untuk memudahkan distribusi makanan bagi para pejuang yang
sedang berperang nasi dikepal-kepal dibentuk bulat dan dari sinilah tercipta
nasi penggel.
Nasi
yang dibentuk bulat-bulat meskipun kelak ketika dimakan akan hancur tidak
berbentuk, nasi penggel ini memiliki rasa yang lebih gurih. Rasa gurih ini
tercipta karena ketika membentuk bulatan nasi biasanya tangan diolesi terlebih
dahulu dengan minyak kelapa. Untuk menambah kenikmatan kuliner ini, nasi
penggel disajikan dalam daun pisang yang dibentuk menjadi pincuk. Sendoknya pun
juga dibuat dari daun pisang. Namun ada juga yang menyajikannya lebih praktis
dengan menggunakan piring berlapis daun pisang yang telah dikukus agar tidak
mudah robek dan menghasilkan aroma yang khas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar