Minggu, 05 April 2015

MENIKMATI LEGITNYA GULAI MELUNG PURBALINGGA

Jika anda sedang berkunjung ke Purbalingga, cobalah anda blusukan ke daerah dusun Melung desa Larangan, kecamatan Pengadegan. Di sana ada sebuah rumah makan, yaitu rumah makan Bu Hadi yang sangat terkenal dengan gulainya. Bagi warga sekitar, gulai Bu Hadi ini terkenal dengan nama gulai Melung.
Sumber foto http://travel.kompas.com/
Gulai melung Bu Hadi ini bahan dasarnya menggunakan daging kambing dan bisa dinikmati dalam tiga versi, yaitu versi basah, nyemek, atau versi kering. Bu Hadi memang dalam menyajikan gulai melung dengan cara menyediakan kuah secara terpisah. Hal ini agar pelanggan dapat memilih untuk menyantap gulai melung secara kering, setengah basah, atau penuh dengan kuah. Gulai melung ini bisa disajikan dengan ketupat, lontong maupun nasi.

Jika anda bosan menikmati bagian daging kambing, maka ada alternatif lain. Anda dapat memilih balungan, jeroan, sumsum, babat, kepala atau bagian kaki kambing. Selama ini yang menjadi favorit kebanyakan pelanggan adalah bagian kaki dan balungan kambing. Balungan dan kaki kambing sangat disukai pelanggan karena saat memakannya pelanggan dapat menikmati asyiknya mencungkil daging dari tulang belulang.

Gulai melung memiliki rasa yang sangat khas, berbeda dengan gulai kambing pada umumnya. Hal ini mungkin dikarenakan gulai melung dimasak dengan menggunakan tungku tradisional dengan kayu sebagai bahan bakarnya.  Kuah santan pada gulai melung memiliki cita rasa gurih-gurih manis juga pedas karena menggunakan bumbu kunir, jahe, serai, daun salam, laos, bawang merah, merica, ketumbar, cabe, dan gula jawa.

Bu Hadi memiliki cara sendiri untuk mengolah gulai melungnya. Selain dimasak dengan cara tradisional menggunakan tungku, daging gulai dimasak selama dua jam agar daging kambing terasa empuk dan bumbu pun dapat menyerap dalam serat daging dengan sempurna. Cara mengolah daging kambing yang memakan waktu cukup lama ini ternyata juga dapat menghilangkan bau tidak sedap pada daging kambing. Selain itu, gulai melung juga menggunakan kecombrang yang juga berfungsi untuk mengurangi bau amis pada daging.


Warung makan Bu Hadi ini biasanya buka setiap hari mulai jam delapan pagi hingga jam delapan malam. Namun pada jam dua belas sampai jam satu siang akan tutup sementara untuk istirahat. Warung makan ini letaknya kira-kira satu jam perjalanan jika ditempuh dari kota Purwokerto atau kira-kira 22 kilometer dari pusat kota Purbalingga. Walaupun rumah makan ini berada di desa namun ternyata gulai melung sangat digemari oleh pejabat. Tidak hanya pejabat di kota Purbalingga tetapi juga pejabat dari Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan juga Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar