Jika
anda sedang berkunjung ke Purbalingga, cobalah anda blusukan ke daerah dusun
Melung desa Larangan, kecamatan Pengadegan. Di sana ada sebuah rumah makan,
yaitu rumah makan Bu Hadi yang sangat terkenal dengan gulainya. Bagi warga
sekitar, gulai Bu Hadi ini terkenal dengan nama gulai Melung.
Sumber foto http://travel.kompas.com/ |
Gulai
melung Bu Hadi ini bahan dasarnya menggunakan daging kambing dan bisa dinikmati
dalam tiga versi, yaitu versi basah, nyemek, atau versi kering. Bu Hadi memang
dalam menyajikan gulai melung dengan cara menyediakan kuah secara terpisah. Hal
ini agar pelanggan dapat memilih untuk menyantap gulai melung secara kering,
setengah basah, atau penuh dengan kuah. Gulai melung ini bisa disajikan dengan
ketupat, lontong maupun nasi.
Jika
anda bosan menikmati bagian daging kambing, maka ada alternatif lain. Anda
dapat memilih balungan, jeroan, sumsum, babat, kepala atau bagian kaki kambing.
Selama ini yang menjadi favorit kebanyakan pelanggan adalah bagian kaki dan
balungan kambing. Balungan dan kaki kambing sangat disukai pelanggan karena
saat memakannya pelanggan dapat menikmati asyiknya mencungkil daging dari
tulang belulang.
Gulai
melung memiliki rasa yang sangat khas, berbeda dengan gulai kambing pada
umumnya. Hal ini mungkin dikarenakan gulai melung dimasak dengan menggunakan
tungku tradisional dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Kuah santan pada gulai melung memiliki cita
rasa gurih-gurih manis juga pedas karena menggunakan bumbu kunir, jahe, serai,
daun salam, laos, bawang merah, merica, ketumbar, cabe, dan gula jawa.
Bu
Hadi memiliki cara sendiri untuk mengolah gulai melungnya. Selain dimasak
dengan cara tradisional menggunakan tungku, daging gulai dimasak selama dua jam
agar daging kambing terasa empuk dan bumbu pun dapat menyerap dalam serat
daging dengan sempurna. Cara mengolah daging kambing yang memakan waktu cukup
lama ini ternyata juga dapat menghilangkan bau tidak sedap pada daging kambing.
Selain itu, gulai melung juga menggunakan kecombrang yang juga berfungsi untuk
mengurangi bau amis pada daging.
Warung
makan Bu Hadi ini biasanya buka setiap hari mulai jam delapan pagi hingga jam
delapan malam. Namun pada jam dua belas sampai jam satu siang akan tutup
sementara untuk istirahat. Warung makan ini letaknya kira-kira satu jam
perjalanan jika ditempuh dari kota Purwokerto atau kira-kira 22 kilometer dari
pusat kota Purbalingga. Walaupun rumah makan ini berada di desa namun ternyata
gulai melung sangat digemari oleh pejabat. Tidak hanya pejabat di kota
Purbalingga tetapi juga pejabat dari Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan juga
Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar